Warkah Usang

Puisi bagiku sebuah kerajaan yang luasnya tiada batas...
Aku menulis untuk menuangkan isi dalam fikirku yang selalu memberontak ingin dikeluarkan.
Aku menulis bukan bererti aku ini ahli bahasa.
Aku menulis bukan bererti aku ini adalah orang pintar.
Aku menulis bukan bererti aku mengejar mewah.
Aku menulis bukan bererti aku mengejar nama.
Tetapi aku ini adalah tanah liat yang diberi nyawa oleh Tuhanku.

Kerna aku bukan golongan yang petah percakapannya cuma berpuisi sahaja.

Cinta Sepurnama

Ahad, 27 Disember 2009

bermula dalam mimpi
tersua dengannya
berdinding kaca menyilau cahaya
terbit dari wajahnya

sekilas pandangan sedarku
dia didepanku
terjerat hati saat cinta membumbung ragaku

tak pernah kenal siapa dia namanya
tak pernah bertanya mana datangnya dia
hanya aku dirinya mahukan cinta
aku dibelenggui cinta

'sempurnanya dirimu
setulus jiwamu membebankan aku dengan cintamu
menutup kekurangan diriku
dengan kejujuranmu
aku mahu abadi'

saat tersedar ku celikkan mata
sepurnama berlalu
dia hilang dari kewujudan
tersenyum sendiri aku
mengingat cinta yang menjerat
cinta sepurnamaku

Keterpurukan Manusia (Aku, Kau & Semua)

Isnin, 9 November 2009

tiap manusia sekarang sedang terdampar dikeruhnya satu sisi dunia
ada yang mengeluh dengan basahnya peluh
tak kurang langsung terus bermandi dosa dosa
sampai saat cermin hati jadi pudar jadi kusam
menjamah wajah wajah suci,
menjamah segala baiknya isi rohani
ego menenggelamkan terus
tanpa kelihatan secebis pun warna kehidupan
padam..semuanya hilang mengalirkan semua kebahagiaan
di setiap sudut hati manusia terus ke empangan hina
berkumpul dan berkeladak tanpa dapat jernih setitik pun
yang satu hari nanti jadi badi waris waris kita
untuk terus kekal mengadaptasi rasa yang sama
lebih parah menggubal firasat baru
membangkitkan jangkitan
yang akhirnya memusnahkan harapan kepalsuan tentang
cantiknya isi dunia, bahagianya saat nikmat cinta dan selesa
dan semuanya

Buat Mereka...Dengar Ya...(1)

Selasa, 27 Oktober 2009

kala orang bicara tentang agama..aku diam
bukan kerna kosong pengisian didadaku
tapi aku terkilan..kadang kala lagak ulama walhal diri sendiri..
bila aku dikritik tentang benanya karya ku berbentuk cinta dan dunia
apa salah aku dan puisi ku dipandang enteng
hanya ayat tersusun berbunga tapi tiada yang seakan menuju arah dakwah?
apa salahkah aku sebegini?
aku hanya membuka apa yang ada dibalik hati
bukan sia-sia
aku juga mahu mereka tahu kalau aku ini buat bukan untuk berbangga
tapi untuk kepuasan sendiri
lebih baik dari mereka yang mengaku alim tapi dibelakangi syaitan
berselindung dibalik jilbab yang menyorok rasa pura-pura..
munafik kan itu?
berbangga dengan usaha tak seberapa tapi dakwah katanya
bukan aku menyanggah
tapi hakikat..buat mereka..dengar ya..
jangan terlalu memikirkan kebanggaan yang satu hari nanti akan lupus
jangan sibuk dengan kepuraan berbaik tapi di belakang...
sekalipun kau bangga usahamu tak kemana
bukan dakwah itu mengejar nama saja
cukuplah..hentikan munafikmu
mahu kalau dibandingkan ilmumu denganku?
maaflah..aku tak mahu membuka kerna aku tak mahu menunjuk..
aku punya cara sendiri..tanya saja pada mereka yang kenal denganku
maka kau akan tahu setiap bicaraku titipkan pada mereka bukan sia-sia...

bersambung di...
Buat Mereka..Dengar Ya..(2)

5 Tahun

habis bersua bicara aku dikata gila
sejak itu tiada sesaat bertemu muka
menapak haluan berasing terus tak berhenti
berganti saat siang tidur membangkit malam
khabar masih menari tapi kejap..melayan tidak,kesibukan memagar
menggelongsor arah berbeza
beranjak masa saat bulan dan bintang berlalu
memberi mentari ruang
apa aku terus dalam tunggu
berpasang-pasang hati berganti masih kebal
ingatan padanya
apa dia pun sama aku sendiri malah tidak tahu
saat teman punya pasangan,aku sendiri
tapi aku fahami sedari azali maka ia datang sendiri
sampai satu saat aku singkir takut pada kata gila
dua selepas hari lahirnya
ku khabarkan rahsia pada malam yang akhirnya
keduanya sama rasa..bintang kilau gembira,bulan suram berseri
bukan sia aku nanti maka kunci hati membuka pintu istimewa
satu-satunya untuk dia
janji aku jaringkan,dia bukan untuk sia-sia
hanya untuk aku,dia dan bahagia
memadam dari kamus erti teman mencoret makna cinta

Bintang

Selasa, 13 Oktober 2009

kala malam ku sendiri
satu bintang temani ku
bila malam telah berganti
bintang berjanji akan kembali
takkan tinggalkan aku sendiri
malam jangan pergi temani bintang ku
dan dilangit biar bintang beribu
cahaya mu biru terangi malamku
kalau malam terus berlalu
walau hilang bintangku
tetap terang cahaya dihatiku
satu saja bintang pintaku
jangan jauhi...dekati aku

Cukup....Hanya Aku

Isnin, 12 Oktober 2009

sama dengan ku rasanya kau juga perlu tahu
saat aku lali diperlaku tidak adil
menterjemah dalam kata frasanya lain makna
satu yang pasti
tiada ada maaf perantara
jangan endah kerna aku terbiasa
dalam gunungan rasa aku simpan segala
dalam baris pelangi aku warna semua
tak mengapa kalau aku cuma hanya ada
angan dan mimpi mengetuk
mendasari jiwa yang punya syurga di hati
aku bisa sendiri
menepis semua keinginan yang bersarang
dalam jaring belang lelabah di sudut jiwaku

Mungkin Saja Ia Kalau

Jumaat, 9 Oktober 2009

kalau semua peduli mungkin saja
dunia tak begini
kehancuran memamah segala hati
berduri segenap dendam membara jadi api
kalau bapa peduli mungkin saja
anak anak terasa disayangi
bukan berpeleser mencari makna
bagi hidup dalam kancah dunia yang berselubung arah tak pasti
kalau sang arjuna peduli mungkin saja
si gadis jadi puteri
bukan menonong menagih cinta tak pasti
dari hati yang cinta telah mati
tapi itu kalau
mungkin saja ia kalau
dan kalau terus mungkin saja
ia jadi mimpi....

Nasional Internasional?

kadang-kadang kita macam orang yang buta tuli lagaknya
tak kenal harta kita sendiri
tari budaya dan peri bangsa kita
mahukan gaya internasional katamu
seni beradat dan berbudaya
yang kalau ditonjolkan terlalu perkauman rasanya
padahal yang benarnya nasional
mahukan kalau perlu jazz,ballet
tapi
bila ditengok tarian joget
tak terbayangkah kau rentak dan gerak geri
tarian-tarian portugis dan sepanyol dalam tarian joget kita
kebanyakan lagu lagu rakyat kita
ada tone lagu cina misalnya dan temponya pula
kadang-kadang bila aku terdengar lagu inang,
tergerak badan dan ayunan tanganku menarikan chacha dan rumba
bukankah itu sudah cukup universal?
hakikatnya tak perlu dibuat-buat
ataukah kerana pakaian?
ada juga benarnya...kerana
mungkin kau mahukan mereka berlindungkan topi koboi
berbaju melayu berstokin panjang
berselipar jepun dan cawat afrika yang dipakai dek tarzan?
itu yang kau rasanya baru universal agaknya

Kembara Fantasi

Rabu, 30 September 2009

teguh mana bumi dipijak
pasti langit tak berganjak
dalam kembara fantasi mengejar mimpi
tempat beradu sang realiti
lelah menahan amarah dalam sepi menanti
tujuh lautan rimba tak bertepi
aku tuntut waktu yang tersisa
menggali kubur masa
biarlah penat mencari mahuku sendiri
mencari kebenaran yang diam di perigi
dendam berapi
sampai masa aku rayakan
kemenangan dalam genggaman

Raya Datang Lagi

tiap datang raya lagi
aku masih sendiri
duduk menanti hati yang tak pasti
waktu lebaran pagi
mengharap ceria meniti hari
ke sana ke mari ke majlis raikan sendiri
tapi itu dulu
kini raya datang lagi
tapi aku tak sendiri kerna aku ada teman di sisi
kata orang
tak perlu duduk di meja bujang lagi
hati yang lama aku nanti
kini ada sentiasa menemani walau ke mana aku pergi
walau jauh aku berlari tetap disisi
terima kasih buat yang mengasihi
kau aku sentiasa dalam cerita hati

Mohon Dengan Sangat

Isnin, 7 September 2009

kau nyalakan subuh
menyelami api pagi yang terpancar hening
kau tarikan nafas di setiap helaku
saat saja mata ini celik
aku tahu dan tiada pernah aku ragu
dengkelnya aku saat berhadap dengan mu
dengan janggalnya aku bila menurut perintah mu
saat aku hanyut dalam denai dosa
aku juga mengerti kau berkehendak atas segalanya
ya aku tahu
kalau tenang laut yag kecil juga bisa bertukar
menjadi ombak besar yang menelan segala ego
dan bongkak yang ada
dan hidupan di atas muka bumi ini
sekelip sahaja atas kehendak mu
padamu juga aku titipkan dan aku mohon
benarkan aku untuk rasa rindu yang ada ini
menyelinap dalam hatinya
izinkan aku berbicara erti hati
agar aku dan dia kekal sampai mati
sekecil itu saja mintaku sekali ini sahaja aku mohon
aku mohon dengan sangat
mohon dengan sangat
mohon.......dengan sangat

Saat Tiba Waktu Itu

Isnin, 17 Ogos 2009

ada suatu masa
hujan datang saat terik masih menyala
saat puisi digubah saat lagu berpadu
kisah tika itu ku sembahkan pelangi
untuk hati hati yang gering
bila tiba aku saat aku bercereka
pantas senja berlabuh disapa malam
lantas aku titip madah mewangi
memadam pudar warna malam
jadi pelataran hati yang sebentar gering
berlalu saat itu
aku tunggu saat tiba lagi waktu itu
untuk aku sambut cintamu
hilang gering saat kau bangun dari tidurmu

Satria Belantara Maya

Jumaat, 14 Ogos 2009

dalam jasad mumur di belantara
bermantera api aku isikan kersani
membalut pelusuk belikat terbeban
bersumpahkan langit tujuh berlapis
menyeringai nadi nadi satria
bertarung irama tari pahlawan jagat
tak terusik ayunan sengat maut
berpencak segala jurus
yang berhadap segala langkah
dalam gelanggang bernyawa darah
kalau nyawa sekalipun aku hunus kejam
tak mungkin mententeramkan aku
kuburnya jasad belum tentu bersama semangat
membiar bukan berundur ertinya

Bisa Taring Rindu

Khamis, 13 Ogos 2009

bisa cinta kau taringkan ke tubuhku yang lemah
melumpuhkan segenap sudut nadiku
terbalas merengkok dalam penjara gelita
menagih mentari pada penawar yang tiada
gemersik berkeroncong dalam pilu
melamun embun menitis kasih
melepas sayup pandangan di tirai lamunan
tak bersahut bisik dalam ada dan tenggelam
pepohon rindu berbunganya cahaya
terbiar layu
dalam kontang pudar warna cinta
hanyut berarak angin
mendepang sayap sayap angan
dengan seberkas nafas bersisa
meluputkan kudrat akalku dalam mimpi indah

Biar Saja Aku Dan Derita

Selasa, 11 Ogos 2009

siapa tahu derita aku?
biar aku simpan buat selamanya
untuk apa simpati orang
kalau hayat tak lama
cuba aku terus di jalan rona ini
kalau benar
aku mahu terus melihat mentari tiap pagi ku
aku mahu terus pejamkan mata senja setiap ia berlabuh
hari ini, esok dan seterusnya
sampai masa tuhan memanggilku
beriring malaikat menjauhkan jasad
aku redha dan aku tahu aku takkan kembali
meninggalkan pahit manis
penjara bergelar dunia

Aku Dan Cinta

Jumaat, 24 Julai 2009

jika meninggalkan cinta..itu bukan kesalahan..
aku yakin kesempurnaan itu bukan milik cinta..
aku yang rapuh akan perasaan yang tersebut itu murni..
aku tak pernah mengagungkannya..
aku tak pernah mengutuk cinta..
namun aku tak pernah pula menyanjung cinta..
cinta untuk dirasa..
bukan untuk dipersalahkan..
cinta untuk dimiliki..
bukan untuk diperjual belikan..
aku tak pernah membenci cinta..
namun sampai saat ini cintalah yang membenci ku..
saat ini..
esok..
lusa..
sampai saat nanti..

Bukan Diriku

Sabtu, 18 Julai 2009

bukan aku tak mahu tapi inilah diriku
aku tak biasa meminta juga tak perlu sumbangsihmu
bukan niat ku menolak tapi ini naluriku
andai ada yang perlu ku hulur saja apa yang termampu
tiada rasa mengharap sesuatu
selagi terdaya aku membantu
aku takut dengan balasan berian mu
gundah jika kelak aku pula terbiasa meminta
tak mahu malu menjerat batinku
segan menyelimuti silu mengafani kalbu
hanya mahu kau tahu ini sifatku
kalau nanti kau marah padaku....

Jalan Nostalgik

Ahad, 5 Julai 2009

nostalgia jalan yang lama ku tinggal
lama ku kenang kembali
arah tak bertanda kusam berdebu
aku memesong sebalik jalan hakiki
berpandu serakah
kata kalbi bertakhta meresap cinta duniawi
dan terpisah aku dari manis perhentian serambi
malai langkahku hanyut dalam gelora hati
maka aku dewasa dengan kerapuhan
memilir dalam dosa tak henti
benar bukan itu yang aku tuju
tapi itu yang hinggap padaku
bersarang terus tak goyah tak lekang
sukar terpisah kesannya membakar mencabar
teguh hati
dalam pembaringan
aku menghitung bintang di langit
menanti mentari datang lagi
menerangi kembali jalan azali

Tak Tahu Apa

Jumaat, 3 Julai 2009

tiada nada mahu aku lagukan
tiada skrip nak ku lakonkan
aku tahu aku ini tak punya apa
sedang aku kemaruk dalam segala
melontar bait kata sumbang berirama
tari dalam gerak kaku tak berjiwa
mumur hati aku berlagak mati
dalam warkah ku coret semua
tentang aku tentang segala

Cintanya Ku Ratibkan Pada Tuhanku

Tuhan....aku menemukan cintaku
selalu dekat padaku, terus wajahnya dalam mimpiku
aku tahu dia tahu..tapi
mahunya cinta ini berdiri atas cinta Mu
aku mengerti...faham..cintaku pada Mu
serapuh akar kecil menopang pohonan gedang
tak terlawan cintaku dengan cintanya pada Mu
hamba yang kerdil ini..cuma berharap pada cintanya
aku tahu nanti....dia kan mengerti dan
terbuka hijabnya pada hati ini
dan aku tahu.......cinta yang jenuh ku peram ini
setelah ku kecap agungnya......manisnya amat terasa
aku juga mahu dia tahu
kalau cinta itu yang aku ratibkan saban doa ku
bawa aku pada cinta Mu

Sebenarnya Aku Mahu Berhenti Berpuisi

Jumaat, 26 Jun 2009

pernah aku terfikir
untuk apa lambakkan puisi aku karangkan
memerah otakku menyusun bunga dan rima ayat
merentang rangkap bait tersusun
sekadar menatap kosong sendirian
siapa rasa ia berharga?
dan untuk dia sekalipun aku tak pernah berharap
tak goyah asa ku
tapi untuknya, ia ku karang isi hati
benar telahan orang,
apa ada pada bait kata kalau rupa tak seberapa
sekadar memuisi malai puisi
berhijab sepi tanpa balas
semua untuknya, hanya dia
sukar ditebak hatinya
apa hanya simpati, menguji atau langsung bisu diri
sampai bila..tak mahu derita hati
walaupun aku tak pasti.........

Aku...Rindu...Orang Itu...

Selasa, 16 Jun 2009

tidur aku kembali merindu
rindu akan sesuatu rindu akan orang itu
hati kepingin dekat di cintanya
terpeluk dek tangan tak kesampaian
cukup melihat dalam mimpi potretnya berbingkai malam
aku tak sabar menanti
bila pula ketemu?atau aku dalam ragu?
takut bercampur malu?
tapi aku..rindu..orang itu.......

Bodohkah Aku ?

aku lelaki bodoh
cukup payah berkata kata
lagu puisi jadi ganti..ucap patah ayat juga tidak mampu
semacam punya emas...menimbun di lidah
hendak diluah..takut penampakan dek orang
tapi sampai bila?tunggu nafas tinggal di rongga gamaknya?
sampai roh di hujung rambut...baru usai segala agaknya?
aku takut untuk bersuara
takut dia tak gembira, takut dia mencuka
mahukah dia?
atau aku sendirian bermain kata sahaja?
menagih mimpi menjadi impi
sekadar bercita mahukan cinta?
dayaku setakat itu saja

Cahaya

selaut darah duka berlimpahan durja
mengalir dalam sumur perit
tanah subur kini kontang ditumbuhi gelimpangan jasad kosong
hijau pohon berganti hitam dan bernanah
kerangka jihad makin rapuh di mumur lahad tujuh tiga

tapi azam sebahang matahari tak pernah padam
juang tanpa atau dengan senjata satu kemestian
biar terlantai dipijak yahudi biar terlantar dibantai nasrani
melihat gencatan bohong hati jadi bingit

menjerit rasa marah tak keruan menggeletar jiwa
sakit..menahan amarah tak sudah sudah
bengkak mataku melihat perkosaan perang
perlahan kaki menginjak medan hingar itu

berdesir peluru berlalu
senyap...aku jadi kaku...panas tangan kumenahan kemerahan darah
pandangan mula kelam...kelamaan gelap
seketika..kegelapan itu lenyap
ditusuk terang suluhan putih..sangat putih
entah dari mana datangnya
terasa nyaman..panas tidak sejuk pun tidak
terus..suluhan putih itu semakin terang dan terang
sampai satu saat cahaya itu memedihkan mata
hingga membutakan aku

Sunyi..Sepi..

Jumaat, 8 Mei 2009

rongga malam terbuak
menanti bulan merodok jantung yang berdenyut
aku terdiam tatkala akal menyimbah kata kata
tak terlepas dari mulut jiwa
menatap potret kabur tanpa lukisan
buat aku terpinga membongkar makna
ingin sekali aku singkap nada nada rindu
bernyanyi berlagu
aliran nadi tak pernah berhenti mengalir
buat aku gagah meniti denyut bibit hidup
tanpa tulus mulus bisikan nurani
menghanyut sepi mendatang tak berjemput

Malam

Jumaat, 1 Mei 2009

menginjak malam malam sepi
ribuan unggas kelihatannya tak ketiduran
menjerit menyanyi lagu malam
menancap lantai langit setia menemani bumi
walau tak kelihatan kerlip bintang bintang berkedip
tetap malam berlalu
tanpa ragu tanpa jemu terus
angin turut berderu menari yang terkadang
langkahnya terlihat tak berentak entap
enak..nyaman waktu ini
detik yang takkan kembali
walau sama tapi rasa berbeza

Segalanya Jihad

Selasa, 14 April 2009

apa lah sangat nilai tangan ini yang tiada tanda harganya
untuk disuakan ke arah jihad
apa lah jua alasan yang mampu aku beri
kalau memang aku ini muslim sejati
untuk mengelak dari korban dalam jihad
apa lah saja hati ini mengeras membatu
andai tak mampu menolak dakyah kufar
menepis agung nilai jihad
apa lah ada pada jasad ini jika mumur dalam kesiaan
selagi ada daya menongkah jihad
apa lah..........

Antara Dua Cinta

Ahad, 12 April 2009

cinta itu cinta sepi
cinta itu padam bila mati
cinta hati hanyut dek gelodak api
cinta itu tak tetap dihati
bak batu didetik air di kali
cinta itu cinta insani
tapi........
cinta satu ini cinta hakiki
cinta ini nikmatnya terasa bila mati
cinta ini cinta suci
cinta meniti tangga syurgawi
cinta agung dan tak terganti
cinta ini cinta Ilahi

Melankoli Doa Senja Di Kaki Langit

Sabtu, 11 April 2009



tangga ini jadi saksi perginya seorang anak
tak berhalau..tak dihalang langkahnya
menapak pergi
tinggalkan memori silam kecilnya
tinggalkan kasih sayang orang tuanya
azamnya cuma satu
menggapai mimpi cita jadi nyata

bertahun menanti..tiap senja berarak
di jeti sepi angan sang bonda bayangnya
amuk sang bapa menjaring wajahnya
tak pernah dia kembali
"apa yang kau menungkan di jeti ini
yang lepas biarlah lepas"
"abang tahukah mengapa aku sering menanti di sini?"
"aku damai di sini..ombak ini membawa aku ke kaki langit
nun di sana"
"aku mahu jadi warna-warna langit agar dia melihat aku
kembali ke sini menangkap warna itu"
"tak usahlah kau fikirkan lagi..andai dia tahu kita ini darahnya..
dia akan kembali"
"kalau bukan abang yang membiar dia pergi dia takkan pergi"
"bukan salahku..dia yang mahukan itu semua.."
"tapi dia pergi dan aku tahu takkan kembali..."
doa mereka berabad mengiring dia hidup

kala angan anak itu ..tergamit pada bayang wajah
derita sang bapa...sayu sang bonda
terdetik hatinya...
"maaakkkk!!!!!!!!!!!"
"baaappppaaa!!!!!!"
kaku dia..apa fikirnya?
"aku harus pulang..aku mahu pulaaannnggg!!!!!!"
mewah dunianya ditinggalkan...
kembali dia menapak
lagak sama tika meninggalkan dunia lamanya
dia kembali...tanah asalnya digenggam..

hari ini..kembalinya anak dulunya pergi...
monolog sendirian...di pentas pantai berhembus angin ombak
"baru mahu kembali?"
terpana..kaget..mengapa ada diri silamnya hari ini?
"buat apa kau disini?"
"aku mahu berjumpa orang tuaku"
"baru mahu ketemu?..lebih baik kau pergi saja..
entahkan dihalau saja jasadmu ini pergi?"
"salahkah aku mahu ketemu mereka?mahu bersihkan jiwaku
dari perilaku mu dulu?salah?"
"kenapa aku?kau selayaknya terbeban...kehendak kau
yang berlangkah pergi?"
diam...kaget seakan mengiyakan amarah itu..
"ya..memang salahku...tapi aku kembali mahu bersujud di kaki bondaku
mau memeluk dakap bapaku..salah?"
saat habis bicara bertutur..bayang silam hilang..

langkahnya tadi ligat terhenti kejang
di tangga memori teratak usang..lama ditinggalkan
hati memanggil-manggil naik ke atas...benak kata nanti saja
hati sang bonda..apa laku anak akan dirasa
terdengar laungan sayup memanggil-manggil gelarnya
mengensot dari dapur habuk memangukan mata..
tiada siapa..luluh hatinya..terusan bonda berpaling
kembali ke dapur habuk menanak rasa yang mencengkam..
"mak..."kenal benar ia suara itu..malam siang menanti panggilan itu
doa tak berhenti..kini kembali
tunduk saja jasad di depan..membongkok
seakan mahu disujudkan di kaki sang bonda
"kali ini aku kembali dan takkan berpaling lagi"
tangis yang pernah kering basah di bahu anak itu
erat tak terlepas dakapan sang bonda

usai segala...sang bapa pulang..mencengang
"orang jauh dah kembali bang"
"ingatku kau lupa jalan pulang..berabad kau pergi baru kini kembali?"
"bapa yang salah..bapa halau aku dari rumah"
"kau pergi tak kembali..tinggalkan kami..entahkan makan
entahkan mati..kau kata aku yang salah?"
"memang bapa yang salah..kalau bapa tak halang aku takkan pergi
tapi kerna malu mahu berpatah aku terus pergi!!!!
bapa tak halang jadi aku terus tak kembali.."
airmata laju di pipi sang bonda...hendak djeritkan
tak tahu salahnya siapa..anakkah atau lakikah?
"luluh hati aku..hancur..tapi kerna memikirkan kau anak jantan..
aku lepaskan..biar kau pergi..
mencari hidup sendiri..dan kau balik..tapi
kau tak pernah kembali..biarkan kami.."
terduduk sang anak..menyembah kaki sang bapa..
bahagia dulu impian..hari ini..
di tangga memori ini..dulunya anak itu pergi
kini kembali..takkan pergi buat selamanya...

Gila

Jumaat, 3 April 2009

kelewatan ini aku bagai duduk di penjara seperti orang gila
memikirkan segala gulana yang memberkas dalam jiwa
sakit hati seolah menanti mati yang tak pasti
menghadapi karenah membuta tuli orang di kelilingku
hingar..menenggelamkan hilai camar yang berlegar
pening aku pening.....
selesaikah sengketa ini kalau aku terus berdiam diri
tapi perlukah aku dalam kaget menyulami hati-hati mereka
apa guna aku menabur kata-kata kosong
yang tak pernah masuk dalam jiwa
mereka yang terus mendiam batu....seperti keladi
dilimpahi terusan air yang tak henti?
apa yang aku perlu lakukan...dalam kesamaran ini...
terus menagih tragedi tak pasti
hanyut terus tanpa banjir penyatuan berterusan dalam jiwa?
gila...aku terus gila..jadi gila.....aku gila......

Anak Itu Anak Lorong

Khamis, 2 April 2009

lorong kusam ini...
menghadirkan lahir anak itu..
dalam hina tempat itulah dia mengenal apa itu dunia
sedari merangkak,dan mahu sampai membongkok
tak setapak pun pernah lorong ini mahu ditinggalkannya
itu dunianya..lebih bermakna padanya dari syurga kota
di sebalik lorong ini
sengsara dalam hati beku kerana sayangnya pada lorong itu
biar jijik dan busuknya lorong ini,
terus saja bakti keringatnya ditumpahkan disitu
disitu lahirnya..disitu juga cintanya ada
selagi hayatnya..ia akan bertahan demi janji keramat
terlafaz sejak mukallaf..lorong ini miliknya
harga dirinya pada lorong ini, jatuh bangunnya juga dilorong ini
sebelum nafas jadi penamat, sebelum malaikat jadi tamu rohnya
dia kekal menghambur panji kudrat, peluh menyimbah dahaga
takkan berganjak walau sejejak
agar orang tahu...siapa dan apa anak itu
mahu orang tahu...untuk apa dan siapa dia perjuangkan
keringatnya nanti..bila tiba waktunya
dia kembali ke tanah azali...tempat bermula dan berakhir

Maruah & Kuasa

Selasa, 31 Mac 2009

aku tak hirau tanpa kuasa...
asal tak tergadai maruah..apalah makna kuasa
jika sekadar menggadai nama....
kalau kuasa buat aku leka dengan nama
punya kuasa bukan erti kau boleh sesuka..
punya kuasa ertinya suara untuk mereka
tampuk itu amanah..maruah
aku rela tanpa kuasa
dari menggadai maruah untuk takhta..
tak tahu kerja......mengharap nama...
aku kejar maruah...

sungguh!!!!

Anak Kecil Itu

Ahad, 29 Mac 2009

anak kecil itu,santai di gigi ombak
duduk berhempas deru ombak
wajahnya kosong canggung..berteman bonda..
tahu apa dia..silap kita masa lalu
terbeban biar di pundaknya kelak?
anak kecil itu..bermandi terik mentari
disimbah laut...tanpa rasa
meski tak kenal pahit manis dunia..
kenyit mata menahan pedih..
cucuran titis ombak hinggap di pandangan
kelak...anak kecil itu
hidupnya duka menghambur suka..
jangan selamanya dibiar di gigi pantai
naikkan ke darat
kita ajar tentang kurang ajar
agar tak bingung nanti

Rejimen

Jumaat, 27 Mac 2009

Hari ini...genap beberapa hari berakhir tadbiran lama rejimen..nanti..berlangsung rekrut rejim baru...penantian ini bakal merubah situasi....cerminan wajah gembira bakal terpancar..tak kurang cebik mimik muka sang tewas..menandakan bukan majoriti akan dikira..bagi gerombolan pro..sudah tentu mengharap jeneral mereka mempamer prestasi yang menjangkaui pemikiran mereka yang penat dengan keletah bangsawan atasan menyimbah struktur birokrasi korup..golongan ini mengharap seliaan rejimen di bawah jeneral baru menyanggah persepsi bangsawan atasan terhadap kelonglaian upaya rejimen wakil pada golongan ini. Tanggungjawab yang harus menjadi titik tolak pada kepercayaan yang diberi, bakal diharungi jeneral baru..
Andai reformasi dan evolusi pihak yang berani mempertaruhkan suara mereka jadi kepala pada perang kali ini menang...sujud syukur buat golongan pro menanti..terkadang pihak yang mencebik akan cuba, secara tradisinya, menghasut dan membawa suara-suara hina mengeji rejim baru kelolaan pihak yang menang..itu sudah menjadi kewajipan bagi mereka..bagi mereka yang menganggap kuasa segala-galanya, kekalahan pada mereka suatu bencana, dan akan cuba mengorak korek kelemahan bakal rejimen baru..satu kemestian pada mereka..
Pada mereka..melawan bererti kau tidak patuh pada bangsawan..mereka ini kebiasaan, melampirkan ampu dan bodek yang acap kali jadi sandaran buat mereka kekal berkuasa.menjadi lembu ditarik hidung,tak mengapa bagi mereka,asal kekal pada kuasa..mereka lupa pada janji lama..mereka abaikan pengikut dan orang yang mengharapkan suara mereka sebagai wakil menyatakan kedaifan mereka..apa erti itu semua?sudah tentu golongan ampu bodek ini tak mengerti..mereka biarkan..walau pengaruh mereka kuat,tapi dek kesenangan,peduli apa?bila ditanya, nah ini jawapannya..

-kami tak dapat berbuat apa2..arahan dari pihak bangsawan membuat kami buntu..kami hanya mampu mengikut arahan sahaja..harap anda memahami..kita tiada hak menentukan segala..kami tak boleh bersuara..kami dilantik untuk bertindak mengikut arahan mereka..

Lah!!!!apa itu yang kamu mahu dengar? Mengapa tidak dapat bersuara? Hak kamu dilantik untuk bersuara...dan jangan dilupa...bukan hak bangsawan menguruskan lantikan..kami,kami menaruh keringat dan kepercayaan pada kamu menyuarakan hak kami..bukan mereka..kami memilih atas kredit kepetahan kamu bersuara..bukan mengikut kata!..dah nama pun kamu itu berpesatuankan perwakilan..jadi kamu itu wakil..bukannya kamu golongan pelaksana..yang mendengar kata membabi buta!!!...
Terus....pertelingkahan ini akan berlalu, dan yang lebih malu...cetusan telingkah ini jadi bahan tawa golongan bangsawan atasan sahaja...
Jadi...hentikan cakap2 ini..teruslah bersatu dan ingat...ampu dan bodekmu pada bangsawan tak kemana..jangan sekadar mampu mengiyakan sahaja..dan jangan sekali kau megah dan sombong berkata kau layak bagi mengisi status jeneral baru..dan mengepalai rejimen baharu..kita ini dipilih dan kita yang terpilih..buang saja ampu mu ..pijakkan bodekmu...bukan x mampu..tapi kau sendiri tahu..

Penat

Ahad, 22 Mac 2009

aku penat....terlalu penat...
menjadi bukan yang pertama...
segenap alam ku bermukim..semata menjadi saing
pada yang pertama...
apa ku buat...semua tak kena..jadi tembok pemisah
langkah ku ke tampuk itu..
kelamaan...ia jadi rutin.....
kalah padaku erti biasa...lali pada istilahnya
tapi belum mahu kalah..pantang aku mengalah
bertaut pada azimat seteru tak terkalah....hanya akal ku
kini di sini....aku singgah...tembok kekar pecah..langkah megah
kalah padaku...kosa tak terlengkap
aku terlalu penat untuk terima
kerna kini aku yang pertama............

Monolog

Jumaat, 20 Mac 2009

kaku...aku bisu
pejam.....aku diam
bising...ada pula yang melenting
rimas...buat aku makin panas......
terus...dikatanya aku lurus....
lalu?
aku buat tak tahu..............

Sinar Dalam Samar

Khamis, 19 Mac 2009

melangkah perjalanan ini..
menggeletarkan kakiku....
goyah akal ku mencari arah...menghalai ke mana
makin aku kuat...makin aku lebur....oleh peluh membasah..
makin aku cekal..terus aku lemas..bawah terik membakar..
alunan lagu syahdu...memanggilku pada tempat ku mengadu..
tangisku..derai sebak tak tertahan
bertahun ku meratib..mencari erti...
malam ditembusi kilatan berapi..
bulan hilang seri..di langit berduri..apa nasibku nanti?
mengharap simpati..
siang ku terdampar di gurun tercalar..
berbaris penagih nyawa..menanti..apa nasibku..
hanya ku serah pada-Nya..ku mengharap..
ada sinar..pasti ada....

K.A.W.A.N.

Rabu, 18 Mac 2009

kata pujangga, berkawan biar seribu, bermusuh biar satu
dalam kawan juga ada musuh
kawan..
sebenar-benar kawan...mereka yang ada sentiasa
susah rasa sama, kala senang bahagi rata
mencari mulia hatinya...payah..... sekadar bersuka-suka...di lorong-lorong,
jalanan...bersidaian sana sini.. tapi yang benar-benar...carilah..teroka....
sekitar maya pun..kalau bukan takdirnya... semua bukan milik kita...takkan selamanya
keberadaannya kekal bersama..

erti sahabat.....bukan murah....sekali pun tiada tanda harganya.....
penghargaan berian mereka..balas dengan kepercayaan..
keredhaan milik kita...abadi...

Mawar

Rabu, 11 Mac 2009

mawar...
jangan kau biar kumbang mengambilmu..
biar ia kekal kuntum...
agar ku dapat harumnya...
biarku petik tangkainya...
sembahkan pada cintaku
biar kau kekal...milikku....
agar kau mekar....
di laman...ini...

Bosan

hidup...aku sendiri..
tanpa teman.....
tanpa kawan...
aku....bosan....

Menempuh Maulidur Rasul 1430 hijriyyah

Isnin, 9 Mac 2009

beribu tahun menanti...
kita masih begini....terusan ditindas,
makan cerca dan aniaya dari mereka
yang dendamnya tiada padam....yang iri dengki...apa yang berlaku
kita takut dengan bayang bayang sendiri...
kita makin jauh dengan pegangan kita..
apakah tiada malu mu pada junjungan kita?
sudah kita ditinggalkan dengan kitab dan ajaranNya
tapi masih jua begini...
sudahlah takut dengan kuasa lawan, derita saudara hanya kita pandang
apa kau tidak malu pada agama mu?
pegangan paling sempurna diturunkan, dari tempat paling mulia di atas sana
1400 tahun setelah ayat pertama....kita hanyut dalam arus masa
malu aku untuk menatap baginda....kelak di perhitungan
takut aku menghadap Nya di sana...kalau terus begini...

Puaka Bangsa (buat mereka yang BUTA dan TULI)

Sabtu, 7 Mac 2009

hanya kerna cinta bahasa
pejuang kau tuduh pengkhianat
kau robohkan bahasa dengan kuasa
apa salah dan dosa
mereka pertahankan hak, kau ketepikan semua pihak
suara kau bisukan, perasaan kau matikan
kau jadi buta, kau juga tuli
mana sayang mu pada bangsa
belum kira pada bahasa
memang kau puaka bangsa
apa erti maju jaya, tapi adat dan junjungan kau persia
kau sembunyi hakikat,kau taburi temberang
belum layak kau tadbir bangsa
kalau kau lupa tamadun kita
bahasa kau hina, bangsa kau pijak
hanya mahu kuasa, mahu jadi puaka

Rebah

Selasa, 3 Mac 2009

Tidak ada siapa mengingati tarikh lahir Mahatma Gandhi
atau Mother Theresa...
Tapi buat facist...
Terus meraikan harijadi Hitler sampai hari ini...
Sebanyak mana telahku beri..Sebagai penebus...
Segala dosaku padamu....Sebanyak itu juga
lah.......
Aku tidak mengharapkan ranting-ranting zaitun darimu

Selagi bunganya di situ.....
Biarkan ia layu sendiri ditangkainya...
Dunia sudah tidak perlukan aku di sini
untuk apa kau datang mencari?
Aku sudah cukup bahagia untuk rebah di pintu neraka
Jangan pula kau berbuat sesuatu
yang buat ku menderita.....Di pintu syurga

Kalau mahu menangis jangan bercakap
dan....Kalau mahu bercakap jangan menangis
Sejarah dunia merakamkan hayatku setakat ini....
tapi hati ini memberontak........
Seperti mahu hidup sepuluh ribu tahun lagi
kerana sinar menanti....
Walaupun aku ini bakal menghadap Ilahi

Jadi Diri

Rabu, 25 Februari 2009

hey!!!
apa yang kau lakukan?
apa ini memang sifat mu?
mengikut sahaja kata orang?
cerminkan dirimu
itu bukan layakmu
lagakmu macam lalang

kau belum kenal rona hidup itu
kau belum cukup tambun ilmu
kajilah dirimu.....

jangan sekali kau hipokrit
jadi diri sendiri, kelak kau dihargai
usah malu pada hakikat,kelak kau tenggelam

buat apa kau buat-buat?
tak elokkah jadimu?
atau kau mahu perhatian?
banyak mata memandang?

lupakan omongmu
jadilah diri sendiri,tiada yang rugi
kalau kau terus begini....bila orang temui
sebenarnya dirimu hakiki
mereka lari.....

mahu kau begini?
atau kau kembali pada diri
usah hipokrit....jadi diri sendiri
tiada yang rugi.....

Hari Ini

hari ini hujan menabur laman,
tanpa hujan, kontang lamanku

hari ini juga, matahari kembali memancar
tanpa matahari, gelap siangku

hari ini datang bulan, sinar malam
tanpa bulan, malam jadi beku

hari ini ku bicara tentang alam
untuk apa mesti hidup, kalau semua tiada
untuk apa mesti gembira, jika untuk merana

tapi aku terus, rempuh dugaan-Nya
siapa lagi mahu bersyukur, kalau bukan aku
hamba-Nya

Takbur

Selasa, 24 Februari 2009

merempuh danau gersang
melambai dalam kelam
takdir menyebelahi...
likuan ku lalui, beri aku semangat baru
darjah kemenangan ku gapai
tapi aku sendiri
korban bagi perolehan
belum mahu takbur
cuma detik lintasan hati
bukan salah segala ku gapai
asal saja aku menang
biar apa terkorban, biar siapa bernisan
cuma...
apa erti jihad, diiring pesong niat
biar tiada menang, asal aku dalam benar
agar ku tak sendiri, agar ku tak berteman sepi

Aku Orang Seni

Isnin, 23 Februari 2009

aku orang seni
mengalir darahnya dalam diri..
berlalu ideanya dalam akal ini..
tercoret dalam warkah suci
tapi aku bukan novelis
yang bisa meriwayat cerita indah
kerna ia bukan jiwaku
tapi aku bukan kartunis
yang bisa melukis watak dalam komik
kerna tanganku kaku
tapi aku bukan dramatis
yang bisa melakonkan adegan dalam skrip
kerna tubuhku kekok
tapi aku bukan penyanyi
yang bisa berlagu indah
kena suaraku kelu
aku hanya pemuitis
berkarya dalam puisi yang puitis
itu aku yang hanya ku mampu

Orang Asing

Ahad, 22 Februari 2009

aku disini
bagai orang asing di laman sendiri
hadirku, patung tersergam di pintu
menanti datang tetamu
lagakku kaku bagai potret di kamar tamu
lontar kataku hanyut dek angin lalu
aku disini bagai tak dihargai
ku ucap bait fikir, sampah di buangan
ku singkap tanya, jawab kebisuan
laku ku tak di pandang
walau ku zahirkan
sama laku lagak penghuni lain
kasih tak ku rasa, sepi mencengkam jiwa
sayang tak berungkap, sunyi menangkap
lalu apa erti hadirku jika melukut
menanti ihsan usrah insan
bila lagi harus berakhir penantian jadi impian
aku bosan hidup orang asing
bukan lain, usrah sendiri

Apa Merdeka

laungan gegak gempita
merdeka..merdeka..merdeka..
katamu.. detik di nanti tiba
kau juga ikut bersorak
tapi aku hairan
apa launganmu itu? apa merdeka bagimu?
hentikan..hentikan semua ini
usah kau lantang bicara tentang merdeka
andai jiwa dibelenggu, kalau hati masih beku
jika otak tak mampu
sebelum sempurna agamamu, sebelum wujud sedarmu
gelak...tawalah sekuatnya
lenyapkan tangis tragis mangsa jepun
robohkan ratap korban portugis
ejekkan rasa takut pada komunis
hamburkan kata nistamu pada penentang british
tapi ingat...
kelak jangan sekali kau ikut rasa apa yang mereka rasa
usah kau berduka
ingat...
lagak angkuh mu tak kemana, jiwa bangsa jua yang ternoda
agama lesap ditelan angkara
apa lagi yang tinggal?
cuma kau...sebatang kara

Aku

aku
terdampar di lembah sepi, mencari erti diri
berarak pergi
, di buai angin ngeri
kala mengenal sumpah hidup mati
diriku hanyut di lautan api
sebelum sempat ku nikmati dingin hari ini
gagahku menongkah badai duniawi
tak pernah sunyi
dari gelodak nafsi fitrah insani
kekuatan bertakhta di sisi
diturut hati mati, belum pasti datang simpati
aku disini hanya berdiri, mengharap kasih Ilahi

Hari Ini Esok Dan Semalam

pinjamkan aku semalam
agarku berteman malam
bangkit lah siang
biar hari ku terang
agar segalanya dapatku pulihkan
menjelang pengalaman esok
agar dapat ku cari
baik buruk masa depan
hanya begini
ku temui pelangi abadi

Malam Ini Aku Berpuisi

malam ini aku berpuisi
sendiri...
untuk apa aku tak pasti
hanya mahu menyendiri
puas ku dengar puisi buat diriku
tapi bukan karangku
jiwa ku menggeliat
seakan tak puas walau ia dekat
lalu aku di sini....
berteman malam sunyi
dan bulan jadi sepi
menyoret puisi sendiri
untuk apa dan untuk siapa
aku tak pasti
walau ada dan tiada
apa yang ku cari
tapi...
malam ini aku berpuisi....
sendiri......

krueliszard69

Untuk Ayah

Sabtu, 21 Februari 2009

Ayah...
ku tahu kau aku berbeza
tapi darah kita sama..
cinta sayang masih ada...
kita senyum bersama..
untuk rasa yang berbeza

diam mu pendam rasa

bentakku peduli apa
tragis kisah lalu buat kita berbeza
renggang, makin bara dendam
untuk apa ku di depanmu
untuk apa kau ingatiku

acap kali ayah..

sudut gelapku kau singkap
tapi kau lupa masa lalu mu
mana kasih mana sayang
apa tak kau mengerti zahir ini
apa kau tahu jerit hati ini
ada ayah,
tapi kita makin jauh
jiwa, ikatan goyah

Dengarlah ayah...

aku mahu kau mengerti
bajingan ini masih anakmu
sudahlah egomu
kala mahu aku dipangkumu
tapi kau terus begitu
lalu bersorak syaitan-syaitan di tepi tangga
tepukan mereka mengiring
ringan langkahku berlalu
aku akan kembali
saat kau mahu aku dipangkumu
dan ku mahu pulang....


krueliszard69
21 feb 2009

Puisi Buat Diri

alam malam..
ada jiwa...ada rasa...
tapi kosong tak bermakna....
terik mentari..
hilang roh...hilang jiwa...
tetap hingar menanti senja...
salju ku dibalut malam..
terbuai dingin sepi..
jauh dari mentari..
pesona hati..
aku begini...
hanyut...
di laut mati....

krueliszard69
21 februari 2009

Syair Sepi Doa Insani

Jumaat, 20 Februari 2009

Andai aku lemas dalam cinta Mu
tenggelamkan aku di laut iman Mu
jika gelap malamku
limpahkan sinar ke jalan Mu
biar aku biar
penat melangkah badai dunia
jadi taruhan di Mahsyar
peluh aku merasa bahang dosa
andai takdirku unggun api Mu
dingin aku damai halus
manja menusuk nurani
kala redha untukku syurga abadi
roh jasadku, iman hatiku, agama akalku
buat aku tenang meniti pelangi
menghadap kasih Ilahi

by : krueliszard
17 feb 2009, 3.42 a.m.

Amarah Sang Gagak Taufan Sang Angin

Sang gagak hinggap di dahan tamar layu. Sayu hati melihat tanah gersang dulunya subur menghijau di bumi rahmat. Hingar dunia hari ini buat sang insan sibuk hal duniawi. Soal kepada angin, "mengapa kau tiupkan badai songsang lalu di tanah ini?". Tersentak angin, lalu ajukan balas "mudah kau berkata, ia bukan kehendak ku. fitrah ku hanya meniup sahaja. Bukan silap ku kalau ia datang dari lembah gelap di barat. Ini haluan ku, ringan ia ikuti rentak badai ku. Mengapa cebis soalan itu kau aju?". Gagak layu memandang, "Terus, kalau bukan kau, siapa lagi? Apa sampaikah laut kalau derita ini yang dibawanya? Mustahil darat kering ini berlimpahan masin laut?". Taufan angin mendengar betahan gagak lalu membentak, "Apa kau lupa?! Sumatera sejahtera yang dulu jadi persinggahan wali warisan Anbia' pernah derita angkara masin laut! Jangan sekali kau lupa korban di Laut Merah di jazirah itu? Saat Sodom tenggelam?Adakah angkaraku?" Kejung sang gagak lalu jawabnya"memang bukan semua angkaramu, tapi aku goyah dengan dunia hari ini. Cepat benar derita ini ke pelosok bumi ini"."aku mengerti maksud mu gagak, tapi jangan pantas kau letakkan beban padaku, ia angkara insan alpa, aku hanya bertiup, yang mengikut dia, bukan kehendakku. Ku kira kau juga lupa asal nenek moyangmu, keji mengajar dua saudara moyang manusia bertelagah,hingga mengorban nyawa suci berian Ilahi." Gagak kaku kelu. Matanya tertancap pada angin meliuk menghembus badai salju."Moyang ku sanggup menggadai nyawanya demi satu fitrah kematian manusia, usah kau sembunyi hakikat itu, menangis moyang ku saat perintahNya mengorbankan nyawa saudaranya semata ajaran kebumian insan. Lalu moyangku pasrah, melihat saudaranya tertanam kaku dalam tanah itu. Manusia sepatutnya berterima kasih padaku, Bodohnya mereka mencabut nyawa yang bukan kerjanya, tapi kosong saat kebuminya. Itu kau kata keji? Kalau kau di jasadku, hina itu sanggup kau hadapi"berlinang air mata sang gagak menahan pilu."maafkan aku,tidak sepatutnya kata itu ku luahkan padamu. Aku juga begitu, tebal rasa salahku pada iman insan taat. Mereka korban derita yang ku bawa, tapi apakan daya, aku hanya mampu berhembus." Gagak mendongak dengan amarah, "aku tahu. hanya satu jalan untuk kita tamatkan derita ini" angin terkedu tidak memahami. Lalu gagak bersuara" kau tiupkan saja badai taufan biar hapus segala derita ini dan jasadnya, ia pekerjaanku,biar aku memamah bangkainya biar hapus semua". Angin tersenyum lebar lalu tiupan taufan bercempera di sekelililng. Tamat taufan, lingkaran gagak bergerombolan dilihat menjamah hidangan yang dinantikan. Lalu hapus lagenda derita tanah gersang itu menanti lebaran baru sang tamadun.....

Lagu Untukmu

Selasa, 10 Februari 2009

Ini adalah lagu pertama yang gua ngan dua orang member buat dua hari sebelum Final Exam kat KTIAM. Agak jiwang sikit. Masa tu member gua tanya "ko ada lirik x? aku nak wat lagu la" gua kata collection sajak yang gua buat banyak, pilih je mana yang berkenan. Actually, sajak yg gua buat ni (sebelum jadi lagu) gua buat untuk seseorang yang special sgt pada mata hati jiwa gua (cheeiih). Sape dia tu pndai2 la cari sendiri. Malas nak crite. Tp tak tau la kot dia tau sajak ni ke x sebab gua pun tak pernah bagi sajak ni kat dia pun. Nak kate gua jiwang? bohong la klu korang kate korang x jiwang gak. Dah ada awek dah ada boyfren, tu bukan jiwang? Gua xda awek.so sape yg jiwang?pendek crite, try punye try, lirik kat bawah ni gak yang betul2 kena ngan lagu tu. mungkin tak berapa sedap, tapi ok la. Kalau nak dengar lagu ni leh mintak kat gua. Anytime. So enjoy this song. Lagu oleh Alang, lirik oleh Gua, krueliszard69. Tajuk dia Hilang..

HILANG

di saat kau bisik pada ku
hanya ku kau miliki
mungkin tiada aku dengar lagi
saat itu

jiwa ku tidak lagi
bersemadi di jasadku
hanya kaku kelu membisu
kala kau menangis
ku ada di sisimu

seperti mentari menyinar
laman hijau bumi
seperti bulan suram
tika hadir malam

sedetik kau berduka
ku temani dengan deraian hujan
hanya satu ku mahu kau tahu
aku ada untuk mu

Lagu : Alang
Lirik : Krueliszard69

Persoalan Jihad

Ahad, 8 Februari 2009

kala menungku kadangku fikir
apa nasib agamaku
di celah sengsara jazirah anbia
mengapa semua diam kaku?
sedang darah berderu
menyimbah tanah
segala mata menatap pilu
mana jihad agung?
mana takbir laungan azimat?
aku keliru
mengapa semua tunduk membisu?
apa memang semua lahir dengan kecacatan?
tak dapat bergerak walau seinci?
atau jadi gila
sampai tak punya akal simpati?
kerna sogokan duniawi
begitu?!!
bodoh..memang bodoh diri diperlaku begitu
apa rasa andai kita yang merana?
tak kasihankah
anak kecil meratap induknya?
belum kejamkah
taburan,timbunan mayat melata?
atau....
relakah sang isteri
hilang khalifahnya?
bagaimana jika ini jadi di tanah ini?!
mahukah kita seperti ini?
bahana di negeri sendiri?
lalu..apa lamunmu?
ayuh!!!
jihad menanti
di tangga-tangga syurga...

by- krueliszard69
23 jan 2009