selaut darah duka berlimpahan durja
mengalir dalam sumur perit
tanah subur kini kontang ditumbuhi gelimpangan jasad kosong
hijau pohon berganti hitam dan bernanah
kerangka jihad makin rapuh di mumur lahad tujuh tiga
tapi azam sebahang matahari tak pernah padam
juang tanpa atau dengan senjata satu kemestian
biar terlantai dipijak yahudi biar terlantar dibantai nasrani
melihat gencatan bohong hati jadi bingit
menjerit rasa marah tak keruan menggeletar jiwa
sakit..menahan amarah tak sudah sudah
bengkak mataku melihat perkosaan perang
perlahan kaki menginjak medan hingar itu
berdesir peluru berlalu
senyap...aku jadi kaku...panas tangan kumenahan kemerahan darah
pandangan mula kelam...kelamaan gelap
seketika..kegelapan itu lenyap
ditusuk terang suluhan putih..sangat putih
entah dari mana datangnya
terasa nyaman..panas tidak sejuk pun tidak
terus..suluhan putih itu semakin terang dan terang
sampai satu saat cahaya itu memedihkan mata
hingga membutakan aku
u & i
9 tahun yang lalu
0 Caci Maki:
Catat Ulasan