pernah aku terfikir
untuk apa lambakkan puisi aku karangkan
memerah otakku menyusun bunga dan rima ayat
merentang rangkap bait tersusun
sekadar menatap kosong sendirian
siapa rasa ia berharga?
dan untuk dia sekalipun aku tak pernah berharap
tak goyah asa ku
tapi untuknya, ia ku karang isi hati
benar telahan orang,
apa ada pada bait kata kalau rupa tak seberapa
sekadar memuisi malai puisi
berhijab sepi tanpa balas
semua untuknya, hanya dia
sukar ditebak hatinya
apa hanya simpati, menguji atau langsung bisu diri
sampai bila..tak mahu derita hati
walaupun aku tak pasti.........
u & i
9 tahun yang lalu
0 Caci Maki:
Catat Ulasan